Tentang Menu Makanan

Asalamu Alekum...

tabemashite...

Banyak orang yang beranggapan bahwa nama makanan yang berbahasa asing akan keliatan lebih menggugah selera (umumnya orang katro bin deso), dan dapat membangkitkan nafsu binal manusia dalam menyantap makanan, seperti:

1. bahasa Inggris (barbeque, steak, dan hehehe cumana itu doang seh, yang gw tau??)
2. bahasa Arab (zaatar "apaan neh??", ayam bakar “kayaknya seh?” coz di Arab kan banyak yg bernama “Abu Bakar” gitu...kan mirip??... ngaco abizz... dll.)
3. bahasa Mandarin (bakwan, siomay, dll. gw ngarang klo itu asalnya dari Cina, coz namanya ntuh "kecina cinaan" bener opo yo?.. dll.)
4. bahasa Jakarta (batagor, ketoprak, dll. "mudah mudahan tebakan gw bener")
5. bahasa Makassar (coto makassar "makanan favorite gw?", sop konro "aslinya seh sop tulang?", dll.)
6. dan banyak lagi laennya... bagi yang mo pesen, silahkan hubungi contact person kami dibawah ini (gw: 08123456789)... hehehe kayak jualan aja??..

Dan kali ini saya akan menceritakan sebuah cerita tentang masakan yang diberi diberi nama pake bahasa Perancis, kata orang orang seh, supaya kelihatannya akan terasa lebih enak... (alasan yang sukar diprediksi, halah...)
Hal tersebut disebabkan antara lain karena ada juga yang menganggap bahwa semua yang berbau Perancis bermutu halus. Perancisinasi juga membuat orang yang akan bersantap mempunyai citra yang kabur tentang apa sebenarnya yang ia mau santap. Dan disamping itu bahasa Perancis juga terkenal akan keromantisannya (truz sodara sodara aniwe apa hubungannya keromantisan dengan makanan yap??)

Misalnya:
"filet mignon" (secara harfiah artinya: irisan yang lembut)
"pate de foie gras" (liver paste)
"chevalen" (daging kuda)
"Monsieur de Veau" (daging kambing muda, veal)
"Escargot d'France" (bekicot rebus, sate keong)
dsb.

examplenya...

Di sebuah warung tegal ato bahasa kerennya “Warteg” yang agak terkenal dikit (maksudnya?), di berada di perampatan deket bandara Adisudjipto Jogja (hehehe, emang ada gitu?)... yang konon kebanyakan dikunjungi oleh turis turis (backpackers) dari negerinya Zinedine Zidane "Perancis", karna pengunjung yang datang dominan dari negeri Perancis maka si Inem (anggaplah nama pemilik warteg tersebut) tidak mau kalah, dan keliatan kampungan dimata mata para pengunjung asing tersebut... (disini bukan cuman masakan tegal doang yang dijual? cuaman namanay doang pake nama "warung tegal", katanya supaya familiar)... dan si Inem pun memasang didinding masuk menu sebagai berikut:

CHEF'S SPECIAL:
Oucing Pete de Chine (Oseng Pete Cina)
Chateau de Batavie (Soto Betawi)
Saiyour de Lourdes (Sayur Lodeh)
Roujaxe d'Oleque (Rujak Ulek)
Café a la Tobruq (Kopi Tubruk)
Cappuccino de Preangers (Bajigur)
Naxis Geaux rain (Nasi Goreng)
Manioc de Mer (singkong Rebus)
Vouz vour que tans Noir (Bubur Ketan Item)
and special today: Loun Tounqe Saiyour [Lontong Sayur]
Hab Max Janoux Lufaz Bayaour = Habis Makan Jangan Lupa Bayar !!

Zalmz, Inem de Lennox

Yah begitulah si Inem ini, ga mau kalah heboh namanya juga dirubah sodara sodara jadi "Inem de Lennox" yang sebenarnya Lennox itu dari nama bokapnya si "Legimin Rahardjo" gitu?

Wasalamu Alekum...