Monday, October 31, 2011

Nyanyian Sunyi Pecinta Hujan



Selalu kenangan yang menjadi pembuka cerita,
Membawa serta ingatan dan senyuman menuju kesana,
Tertegun pandangan meniti tiap rintik hujan,
Seiring kata ke kata menutur lembut ceritaan…

Kemana pergi canda tawa pengisi kekosongan itu,
Menyisa isak tangis yang kini jadi kawan pengusir cemburu,
Tarian dedaunan kering jatuh berguguran,
Kilat menyambar, Guntur menggemuruh, hati pun bernyanyi tentang kesunyian…

Selalu penyesalan muncul menjadi akibat yang tak diharapkan,
Mengapa tindakan dahulu tak terkira akan membawa kegagalan,
Tertegun pandangan menyimak hujan jatuh dan kapan akan berakhir,
Seiring ingatan tentang dia yang selalu datang ketika hujan mampir…

Mereka berkata apa selalu akan ada cerita tentang cinta?
Mungkin akan berakhir ketika lembar kehidupan baru hendak dibuka,
Akan kah kerinduan nantinya membawa kebahagiaan?
Ah kalian berhentilah berharap, ada ribuan rupa dari kebahagiaan…

Langit biru kelabu berubah,
Setitik cerah dari mentari muncul dari segalah arah,
Hujan berhenti menemani kesunyian,
Sejenak akhir dari nyanyian sunyi pecinta hujan…


Teras Kos, 31 October 2011, 14:07