Tuesday, December 31, 2013

Thank You Charlie Caplin


These above is Charlie Caplin quotes, he is my best inspiration.

“As I began to love myself I found that anguish and emotional suffering are only warning signs that I was living against my own truth. Today, I know, this is “AUTHENTICITY”.

As I began to love myself I understood how much it can offend somebody if I try to force my desires on this person, even though I knew the time was not right and the person was not ready for it, and even though this person was me. Today I call it “RESPECT”.

As I began to love myself I stopped craving for a different life, and I could see that everything that surrounded me was inviting me to grow. Today I call it “MATURITY”.

As I began to love myself I understood that at any circumstance, I am in the right place at the right time, and everything happens at the exactly right moment. So I could be calm. Today I call it “SELF-CONFIDENCE”.

As I began to love myself I quit stealing my own time, and I stopped designing huge projects for the future. Today, I only do what brings me joy and happiness, things I love to do and that make my heart cheer, and I do them in my own way and in my own rhythm. Today I call it “SIMPLICITY”.

As I began to love myself I freed myself of anything that is no good for my health – food, people, things, situations, and everything that drew me down and away from myself. At first I called this attitude a healthy egoism. Today I know it is “LOVE OF ONESELF”.

As I began to love myself I quit trying to always be right, and ever since I was wrong less of the time. Today I discovered that is “MODESTY”.

As I began to love myself I refused to go on living in the past and worrying about the future. Now, I only live for the moment, where everything is happening. Today I live each day, day by day, and I call it “FULFILLMENT”.

As I began to love myself I recognized that my mind can disturb me and it can make me sick. But as I connected it to my heart, my mind became a valuable ally. Today I call this connection “WISDOM OF THE HEART”.

We no longer need to fear arguments, confrontations or any kind of problems with ourselves or others. Even stars collide, and out of their crashing new worlds are born. Today I know “THAT IS LIFE”!”

Charles Chaplin Quotes

Friday, December 27, 2013

Akali

Kian berkelut, merajut benang kusut menjadi rayu.
Beri, beri saja semua itu rindu, biar hilang semu meragu.
Mengurai ucapan, dililit sedikit makna, disajikan hangat beserta cemilan pura-pura, pura-pura karna ada mau, mau yang banyak sekali, banyak sekali dan hanya dia yang mengerti.
Minta tanpa berucap, dia pikir semua pikiran mampu membaca tanda, tanda kalau binar mata sendu atau gembira, siapa yang tahu.
Aku bangun berlari, aku tidur sembari sayap kukepakkan, disini aku tinggal cuma sebentar, mungkin nanti kembali, mungkin nanti takkan lagi mendongeng disini, tapi harap selalu ingin yang lain, yang lain yang lebih, tidak, bukan itu yang kucari...

Jogja, 27 Desember 2013, 00:01

Monday, December 23, 2013

Kosong

Membuka laci, pikiran-pikiran aneh itu berhamburan, berserakan, bukan kata, bukan angka, bukan nama, bukan tempat, nyata bukan apa-apa...

Kosong, angin bersiul, nyaring, kosong, tak bermakna, kosong, hilang dan terlupa, kosong, dalam sunyi mereka tertawa, nyaring, gelap dan menghilang...

Butir perbutir, asap bergumul, cairan dan sendawa, tertawa lagi, diam, kosong, hilang dan pura-pura lupa...

Cerita di gelar, lawak, cinta, harapan, kasih sayang, kedamaian, bohong, semua bohong, dimanipulasi, dirubah dan digubah, ditambah dikurangi, bukan yang ada, katanya biar tampak bernarasi, ada alur dan rima, ah mau jadi pujangga rupanya...

Biru, merah, hitam, hijau, kuning, coklat, ada disana, bersembunyi di terang matahari kala hujan turun, mereka menunggu, bukan, disuruh menunggu, agar nanti terlupa dan pura-pura menghilang...

Jogja, 23 Desember 2013, 11:58

Friday, December 20, 2013

Meta

Kutelusuri taman bunga, penuh warna, wanginya menyatu tak tahu apa namanya, mata kututup coba meresapi menyatu dengan mereka, kuberikan jiwaku agar warna-warninya bisa kumengerti, aku tak tahu apa itu, aku tak tahu apa-apa, aku ingin tahu semuanya, semuanya, biarkan aku tahu semuanya, hingga aku gila...

Kutelusuri tiap jalan itu, yang baik kujadikan buruk, yang buruk kuanggap baik, kiri dan kanan apalah bedanya, utara-selatan-barat dan timur, aku hanya ingin tahu apa rasanya, aku ingin tahu seperti apa rasa semuanya, semuanya, biarkan aku rasa semuanya, hingga aku gila...

Kudengarkan semua bunyi itu, bunyi bising kendaraan saling berpacu di kota-kota, bunyi derik kereta api yang saling bercumbu tanpa henti dengan rel, bunyi pesawat yang menggelegar menerobos awan, bunyi kapal yang mengarungi samudera, bunyi hujan, sungai, ombak, pepohonan yang tengah bercanda denga angin, aku ingin dengar semuanya, semuanya, biarkan aku dengar semuanya, hingga aku gila...

Jogja, 20 Desember 2014, 20:30

Thursday, December 19, 2013

Bullshit

I never really say 'i don't care' even once for long long long time, what I have done before when I say i dont care it mean I will always admiring far behind...
Now I will say it out loud that I dont care, really dont care, really dont fucking care...
With all those shit about kindness in this sick society, all these people only think one thing called 'business', then I realize it sucked me up...
Friendship? Sometimes its only real when I drink with drunken people beside the street...
Everything about relationship is only business, fuck it! Friendship is only on the bottle...

Tuesday, December 17, 2013

Alibi

Kata-kata, hanya kata-kata, kata-kata dan kata-kata lagi...

Berputar-putar mereka, saling mengaitkan jemari kelingking dan berdansa bersama, bernyanyi bersama, hari berganti, tahun berganti, abad pun hilang, dan tersisa masih berupa kata-kata...

Kata-kata dalam sejarah, kata-kata dalam karya, kata-kata dalam cerita, semua tertinggal tak lebih dari segumpal kata-kata, semakin banyak sekarang, setelah 15.000 tahun peradaban, sedari manusia prasejarah, Eufrat dan Tigris, Mesir Kuno, Yunani Kuno, Romawi, Zaman Kegelapan, Zaman Penyihir, Perang antar agama yang saling merasa benar, Renaissance, Barok dan Romantisisme, Perang antar negara yang saling merasa kuat, perang dan perang lagi, kini globalisasi dan modernisme merajalela...

Di ujung gang sempit, daerah pemukiman kumuh, ada mereka disana duduk manis menikmati dan menghayati pergantian zaman. Ada seniman, sejarawan, budayawan, philosopher, pujangga, sastrawan, fotografer, dan lain sebagainya, mereka pengukir zaman, menceritakan zaman lewat berbagai macam hal yang mereka yakini, sebagai pengganti kata-kata yang mungkin sulit diuraikan dengan cara umum...

Di akhir cerita yang tersisa hanya kata-kata...

Jogja, 17 Desember 2013, 02:24

Tuesday, December 10, 2013

Apogee

Do you remember me?
When every moment passing by, smoking laugh and bottles of jokes, story to share in every cups, weakness and abilities that we believe as philosophy of bullshitness, lie and truth that we never mind but we thought being our own business...

Do I remember you?
I been losing mind not a while, stuck and no way out, like a shadow of man when cross the rain, you watch me sing in the sinking train, you said we gonna life thousand years more, it been hundreds hours ago, since we know that life is just bunch of loneliness...

Jogja, December rain 10, 2013, 17:20

Seruk

Ah manusia, hujan minta panas, panas minta hujan, sukanya meminta, minta dan meminta lagi, ketika diberi malah mengeluh ingin yang lain, dikasih yang lain malah semuanya ditinggalkan, entah apa beda ingin dan butuh...

Ah manusia, katanya makhluk sosial, semua yang dilakukan atas dasar sosialisasi, bersosial dan sosialisasi, mau tak mau nyata terlihat kalau sebenarnya manusia hanya takut merasa sendiri, takut tak dikenal, takut ketahuan yang sebenarnya, iya takut kalau nanti mati sendiri dan tak ada satupun yang menangisi...

Ah manusia, setidaknya sangat lihai beralibi, yang tahu sebenarnya diri sendiri, yang lain hanya mencari tahu dan sedikit berspekulasi...

Entah kemana lagi mencari kebenaran dalam diri si manusia, ah manusia...

Jogja, 8 Desember 2013, 16:16

Utopianist

Mata tertutup, raga terdiam, mulut terkatup, pikiranku seolah tengah terbang telanjang mengarungi lautan dengan sampan dan dayung kuas...

Angin timur tengah ke barat, kutebarkan layar kanvasku, setelah di barat aku ke selatan, ke utara setelah itu, sebelum pulang akan kuseduh kopi sambil menghisap rokok kretek ku di atas sana, jari telunjuk meneropong puncak yang jauh di tengah sana, Himalaya...

Setelah itu apalagi yang akan kucari? Mungkin aku akan menjadi penari, menari-narikan jariku di atas kertas putih layar putih hingga nanti akan ada orang yang akan mengerti, mempelajari, kalau hidup bukan cuma disini, kenapa tak seluruh alam semesta kau jejaki...

Jogja, 9 Desember 2013, #utopia 22:58

Saturday, December 07, 2013

Berandai

Lihatlah, mengenai awal hanya berupa perspektif yang akhirnya menjadi panutan. Ide yang hanya sesumbar terucap dan nyatanya di sakralkan. Konsep malah kian diperhitungkan oleh beberapa dengan pertumpahan darah.

Tak kau lihatkah? Putaran zaman, jelajah waktu, melirik penuh hasrat pada tiap simbol, memaknai lewat semiotika, dan kau masih bertanya apa aku bisa memikirkan itu semua?

Otak, hati, jiwa. Muntahlah, keluarkan semua, toh tak lebih dari perandaian, berandai-andai akan seperti apa nantinya, tak jadi tak masalah, toh hanya majas perandaian.

Kau tertawakan badut itu, banyak juga yang parno dan takut, padahal mereka penghibur...

#RomanAbsurd Jogja, Dec 07, 2013 03:24

Thursday, December 05, 2013

Sembilu

Berputat putar kesegala arah, tak lelahkah kau seperti menari, sebentar-bentar kau menyanyi ditengah gulita seperti anak balita, kau tak peduli, cukup bebal kau sekarang...

Anjing di ujung jalan sana terus memperhatikanmu, cukup lama menatapmu dengan wajah lugunya, kau senyumi dia, dia malah berlalu, kau sendiri, tak ingin kau di anggap membusuk ditengah sunyi, katamu kau berbahagia sendiri disana...

Berteman sembilu dari pada ditengah keramaian yang kau temui hanya kebohongan, kau sesapi tiap sepi, kau hirup nafasnya hingga pikiranmu pun menghilang, tetap kau kukuh mengaku kalau kau bahagia, bersemedi ditengah kegelapan dengan sunggingan senyum yang terus merekah di bibirmu...

Jogja, #absurditas 05/12/2013 19:37

Tuesday, December 03, 2013

Sekat

Lukamu kau tutur lewat cerita malam itu, kala lampu dan rumah tetangga padam dan tak ada penerangan, yang ada hanya alunan kata-kata penuh semangat bercerita tentang masa lalu. Padahal sebelumnya kita belum pernah bertemu sebelumnya, tak mungkin tak ada alasan mengapa waktu mempertemukan kita, padahal bisa saja kamu menolak ajakanku dengan alasan sederhana yakni kita belum kenal.
Malam itu tertinggal pertanyaan, banyak pertanyaan dalam benak ini, aku serasa sudah mengenalmu selama hidupmu. Bukannya tak baik menceritakan masa lalu suram pada orang asing? Bisa saja si orang asing mencari kesempatan yang justru dapat membuatmu menjadi lebih merana, tapi rasanya kamu tak peduli dan terus saja bercerita.
Jam berganti, berdentang menuju jam berikutnya, dan waktu pun berlalu tanpa sedikit pun rencanaku tuk menggoreskan wajahmu di atas kanvas tak terlaksana. Iya, aku lebih tertarik menyimakmu bercerita, aku malu mengakui kalau aku suka kamu justru dari apa yang tak terlihat orang lain, aku suka kepribadian kamu yang ingin bebas terbang seperti burung, ingin berbagi kebahagiaan pada sesama seperti ceritamu dengan anak-anak jalanan itu, seperti keluargamu yang sangat kamu cintai, seperti hidupmu yang sangat penuh lika-liku yang dimana takkan tampak jika orang hanya melihat wajah polosmu. Aku serasa ingin menjadi bagian dari cerita itu.
Ah waktu, aku bahkan ingin menukar waktu tidurku dengan hanya menemanimu. Ah kasmaran, datangmu begitu tiba-tiba, padahal baru pertemuan pertama. Ah mungkin aku cuma pembual, atau mungkin aku hanya seseorang yang kesepian.
Sekali aku pernah membaca cerita yang berkata bahwa apa yang kita inginkan selalu berbeda dengan apa yang akan kita dapatkan, iya mungkin saja kamu akan menjauh setelah aku mengatakan suka padamu, siapa aku ini? Jadi mungkin lebih baik aku menjauh pergi meninggalkanmu dengan cara membuat pikiranku terhenti dengan cairan bodoh itu, berpura-pura kalau aku ini sampah dan kamu terlalu muda untukku. Bencilah aku kalau perlu, walau aku tahu kau terlalu baik untuk melakukan itu.
Ah malam, tenggelamkanlah aku dalam angan, biar semua berlalu cepat tanpa aku harus membuka hati, aku memang ditakdirkan sendiri seperti Hemmingway di Man Without Woman, seperti Tolstoy di Krutzer Sonata, seperti Kerouac di Lonesome Traveler.
Gunung buatlah aku segera merindukanmu, menghilang dari manusia dan segala macam perasaan semacam ini.
Berbahagialah hidupmu wanita yang aku sukai, iya katakanlah aku sekedar suka biasa, tak lebih, biar kamu tak usah terlalu memikirkannya. Selamat datang dan sampai berjumpa lagi.

Jogja, 3 Desember 2013, 20:45

Saturday, November 30, 2013

Tarian Sunyi

Aku menari, menggerak gestur dari imaji,
Aku menghilang, redup dan sekeliling pun hening,
Aku menari, menyanyi dalam sunyi,
Aku bergerak, walau raga diam yang nampak,
Aku menari, menikmati musim berganti,
Aku kedinginan, ketika matahari justru terik kegirangan,
Aku kepanasan, ketika hujan tak henti berjatuhan,
Aku masih menari, tarian bisu ditengah sunyi,
Aku menikmati, raga kelelahan dan aku pun mati,
Tetap aku tak peduli, setelah mati aku hidup lagi...

Jogja, 30 November 2013, 11:48

Friday, November 29, 2013

Senja

Biru selendang langit tertutup kemelut awan putih bersayap berlian,
Hanyut terbawa menuju kegelapan, kala cakar senja mulai menerkam,
Hilang memudar dan penguasa kegelapan beserta mahkota bulannya bertandang,
Semua yang tadi nampak penuh warna terbelah menjadi kepingan bintang,
Aku menghilang,
Menari bersama anak gadis sang iblis,
Kami bercinta,
Hingga tak ada yang tersisa,
Kosong menyatukan kami dalam keabadian,
Hingga nanti semua galaksi tahu bahwa akulah penguasanya,
Aku tertawa,
Mereka pun akan menangis sembari mengucap namaku berulang kali, ratusan kali, jutaan kali,
Melantunkan namaku dalam tiap alun nada dan suara,
Hingga mereka mati berkalang tanah,
Aku menghidupkan lagi mereka kembali dengan bentuk yang berbeda,
Yang dulu jadi manusia kini menjadi lintah dan cacing tanah,
Yang dulu melata kini jadi manusia,
Aku tertawa...

Jogja,29 November 2013 17:15

Tuesday, November 19, 2013

Masa

Masa lalu, dapatkah aku memilih untuk menghilangkanmu dari kehidupan atau mungkin sekedar pura-pura lupa kalau kau pernah ada? Aku muak ketika orang bertanya kau berasal dari mana, apa yang membuat kau menjadi seoerti sekqrang, juga mengapa aku harua menjadi seperti aku yang sekarang ini. Mengapa aku harus menjadi diri sendiri padahal masa laluku selalu menjadi hantu. Kalau boleh memilih bolehkan masa lalu aku rubah dan mengganti sesuai seperti apa yang aku inginkan. Dari dulu sampai sekarang semuanya tampal salah, sangat salah dan aku mau lupa.

Masa depan, mengapa kau begitu misterius? Kadang membuatku beranggapan begitu yakin tapi malah sering membuat kecewa, ketika kau datang dalam rupa mimpi, iya kau buat aku tersenyum dan penuh rasa yakin akan seperti apa kau dikemudian hari, tapi selalu saja berakhir dengan ribuan pertanyaan yang ujungnya membuat kecewa. Iya aku muak dengan sebutan pemimpi, yang lain hanya tertawa dan dibenak mereka terukir jelas kata kata yang tak percaya bahwa nantinya akan terwujud.

Sekarang, kemana kau pergi? Kau tinggalkan aku saat aku coba mengejarmu dari belakang. Kau bius aku dengan kebohongan yang kau selipkan lewat botol-botol, dedaunan, dan jamur agar aku bisa merasa senang, tapi setelah mereka merenggut kesadaranku maka kau pun pergi. Sungguh memuakkan. Aku bosan hidup dengan segala macam kebohongan ini.

Jogja, 19 November 2013, 02:00

Thursday, November 14, 2013

Anak Kecil

"Berlarilah, tembusi kelebat hujan itu dengan senyuman"

Terlihat dari kegembiraan raut wajah anak kecil yang sedang menyemangati dirinya sendiri itu, dia bermain hujan seorang diri di sebuah lapangan kecil tepat depan rumahnya, kawan-kawannya yang belum tertarik pada awal hujan turun dan menghentikan pertandingan sepakbola mereka yang baru 15 menitan mereka rasakan itu spontan berhamburan ikut bergelut dengan lumpur dan siraman hujan dari langit, serasa ingin hanyut bersama kebahagiaan anak kecil yang sudah terlebih dahulu basah kuyub itu.

Tahun ke tahun berlalu begitu cepat, tak terasa si anak kecil yang selalu kegirangan melihat hujan dan selalu tak peduli jika hanya dia seorang yang menikmatinya telah beranjak 1/2 abad. Namun hujan selalu menjadi kawan baiknya hingga sekarang. Buktinya bisa dilihat jika anak kecil yang sudah beranjak deqasa itu tak pernah sakit jika bersenda gurau dengan hujan, bahkan ketika dia sedang deman atau batuk dan kemudian bermandi air hujan maka sakitnya pun akan menjadi baikan.

Ah apalah, asap rokok, kopi hitam atau sebotol bir sangat membantu memperindah hujan beberapa tahub belakang ini. Bukan karena si anak kecil yang sudah dewasa itu sudah tak tertarik bermain hujan, tapi dikarenakan dia malas mencuci saja.

Jogja, 14 November 2013, 17:34

Tuesday, November 12, 2013

Kertas

Harusnya tak kau bawa serta rasa itu,
Harusnya kau hanya ingin berbagi cerita, tak lebih,
Apa jadinya sekarang?
Kau mulai berpikir terlalu jauh tentang berbagai macam hal yg cuma kau juga yg rasakan,
Kau mulai kaku dan keseimbangan dalam diri mulai rentah,
Kau sudah berubah menjadi bukan kau yg aku kenal.
Sekarang kau harus buka mata,
Rasa akan datang dengan sendirinya, bahkan tak perlu kau cari, rasa akan ada begitu saja bahkan sebepum kau mempersiapkan diri.
Ah aku ingin minum whiskey, tak ada whiskey anggur pun jadi...

Jogja, tengah malam, 12 November 2013

Hujan Tengah November

Dia datang membawa angin,
mengukir bisu di sekitar,
Menggiring mata nanar benar memandang,
Tak ada kebohongan,
Hanya kata saja yang sukar untuk terucap,
Kepada semua, pohon, daun, dan aku.

Dia berkata hanya datang sesaat,
Tak selamanya dia akan disini,
Dia akan pergi lagi, kesana kemari, dan nanti mungkin akan datang lagi.

Aku ingin dia ada, sesaat,
Walau nanti akan pergi lagi,
Biarlah, aku tahu semua hal bahkan nafas pun akan pergi juga nanti,

Dia hujan, nanti akan redah,
Gerimis petanda malu,
Deras semangat yg tak tampak,
Angin membawanya kemana-mana,
Guntur dan kilat melindunginya,
Aku tahu nanti pun akan redah juga.

Seperti satu nama pergi,
Nama yang lain bermunculan,
Satu senyuman pergi,
Senyuman lain berdatangan,
Tapi semua akan pergi lagi nanti,
Jadi apa lagi yang musti disesali kalau semua tak ada yang tinggal disini.

Disini di ruang kata-kata dan sajak,
Berdinding raut wajah murung yang selalu tersenyum,
Tempat dia kemarin datang saat hujan redah,
Dan pergi lagi ketika matahari belum tersenyum.

Jogja, 12 Nov 2013, 12:22

Wednesday, October 30, 2013

Hujan Oktober




Hujan mulai turun, mengiring sore hari menuju malam. Sekeliling yang sedari siang tadi sudah mulai tampak ke abu-abuan, kini mulai gelap ditemani hujan yang perlahan tapi pasti membasahi tanah dan sekitarnya. Ada dia disini, tepatnya tak benar-benar disini, iya mirip antara imaji dan nyata yang tak tahu yang mana yang benar-benar ada. Entah ini hanya sekedar fantasi atau pun sekedar fatamorgana kesendirian yang tetiba meracuni. Entahlah. Rokok lintingan yang tadinya ada beberapa batang, kini sudah berada di linting terakhir, bukan berarti sehabis ini cerita pun berakhir, atau malah jadi cerita baru akan segera di buka.

Tiba-tiba dia bertanya
“apakah aku bisa mencium bau hujan itu sewaktu rembesannya masuk ke tanah yang kering?”
“Iya jawabku, tapi aku tak dapat menjelaskan bau apa yang tercium itu, aku hanya dapat menciumnya saja dan itu cukup membuat perasaanku merasa senang, entah bau apa pun itu namanya”

Oktober 30, 2913, Yogyakarta, 16:37

Friday, October 18, 2013

Rinjani Agustus 2013































"Hipster Around The World"

Jalang

Akulah si bangsat itu,
Dengan botol gepeng ditangan kanan,
Melangkah gontai penuh tawa,
Bernyanyi penuh penghayatan,
Walau caci dan tatap sindiran mereka layangkan,
Ribuan cibir tentang kegilaan,
Atau apapun namanya...

Akulah monyet itu,
Kadang menjadi badut pencerita,
Kadang menjadi pendongeng absurd,
Kadang malah hanya diam tak melakukan apa-apa,
Hanya menatap denting jarum jam,
Mematung dalam keramaian,
Kata mereka aku penyihir dari selatan...

Tapi nanti jika waktuku sudah tiba,
Aku yakin mereka datang hendak menjabat tangan,
Meyakinkan lewat basa-basi kalau mereka kawan,
Ah apalah,
Aku pun hanya diam,
Mematung dengan tatapan tanpa hasrat,
Hingga nanti mereka pun masih berkata gila,
Aku hanya binatang jalang...

Jogja, 18 Oktober 2013, 21:49

Its All About

Since first time we meet and have some relations, all the things is only talk about your self, what your favorite things like reading and watching movie or whether listen to the music that you love. All those things is all about you. Once I think that you should see on the mirror did you ever ask me what I love or what I just like to hear and watch? Never, you just talk about your self.

You talk about religion and way to love each other, make a obvious role in our relations and in the last you break all the things and never want to look behind and looking for trouble that need to fixed. I just keep on quite and I know exactly what I have done, sometimes I try to make you mad, I make you cry, I lie and many other, I just wanna see whats going on exactly in our time since we be together. But you didnt get it, you wanna run run and run, you dont even look behind or look forward, you just runaway into nowhere, blaming all around, and make your self as the pure innocent.

Its blow my mind, makes me think twice to be better to leave you and be alone, just alone. I know the happiness will never be real when you didnt share.

Or I was the asshole in our short relations, I dont know.

Friday, August 23, 2013

25

Sekiranya setengah abad pun telah berlalu, apa pentingnya mengingat apa yang telah berlalu? Semacam mengingat umur yang semakin bertambah, bukannya semakin bijak menanggapi malah semakin lupa akan rencana dan mimpi yang sekiranya hendak diwujudkan sedikit, iya sedikit dan sedikit saja.

Dimana ada awal pasti ada akhir, dan di akhir selalu ada cerita akan seperti apa awal baru akan tercerita, dengan alur dan narasi yang berbeda dari sebelumnya, berharap akan ada perkembangan dan bukan perubahan menjadi lebih baik. Aku bukan mencari kebaikan, kenapa? Karena kebaikan jika disimak lebih bijak maka tak ada kebaikan yang bersifat universal, dengan maksud bahwa kebaikan itu bersifat subjektif.

Aku tak pernah pergi kemana-mana, hanya disini melihat dan coba menanggapi mimpi, semua yang aku lakukan hanya bermimpi.

Ulang tahun ke 25, dan semua biasa saja.

Mission complete in 24; have and end love relationship, graduated from university for 6 year, Rinjani wait tomorrow

Monday, June 17, 2013

Jealous Guy

"I didnt mean to hurt you, I am sorry that I makes you cry..." The Beatles

         Perlahana suara radio yang ada di angkot yang sedang ditumpangi Kakek mengalun. Membuat mata si Kakek nampak berkaca-kaca, kesalahan bodoh baru saja di lakukan. Yah walaupun ini kisah sudah lama berlalu, sekitar 40 tahunan yang lalu namun kisah inilah yang kelak akan terus di ingat oleh Kakek dan Nenek di masa mendatang.

         Senja mulai tenggelam, petanda malam mulai menjelang. Kakek muda melangkah dengan sedikit gusar menuju pintu angkot, di belakang seberang jalan baru saja Nenek muda melaju pulang rumah dengan penuh kekesalan. Nenek baru saja melihat sisi lain dari si Kakek yang konon pendiam. Kakek tak kuasa menahan perasaan yang kini tengah di ombang-ombang oleh nasib, tak ada seorang pun yang tahu, bahkan Nenek sendiri pun bertanya-tanya ada apakah gerangan.

         Waktu itu tiba-tiba saja Kakek marah-marah tak jelas, Kakek marah pada diri sendiri yang merasa hanya menjadi sampah tak berguna untuk Nenek. Hati Kakek mengumpat pada diri sendiri, menganggap bahwa dirinya tak lagi berguna untuk Nenek yang selalu ada untuk Kakek waktu itu, Kakek merasa bahwa dia hanya membuat Nenek tambah sedih dengan adanya Kakek disisi Nenek selama ini. Maklum waktu itu tengah mendekati hari ulang tahun Nenek yang ke-24, dan Kakek yang ingin membuat semacam pesta kecil berdua, hadiah yang sederhana dan sepiring cheese cake utuh yang di bagian atasnya ada lilin berbentuk 24 tak mampu membuatnya nyata. Iya benar, Kakek tak punya uang, kerjaan tak ada, kendaraan tak ada, pula menumpang di rumah keluarga yang Kakek rasa telah merepotkan sekian lama. Di sisi lain, selama pacaran dengan Nenek, hampir semua ongkos pacaran ketika jalan-jalan bersama di bayar oleh Nenek, jiwa Kakek terkoyak sebagai seorang lelaki, bukannya Kakek seseorang yang tak mendukung emansipasi kesederajatan lelaki-perempuan, bukan sesederhana begitu, tapi hanya beberapa hari kedepan adalah ulang tahun Nenek, dan Kakek belum pernah sekalipun memberi hadiah berupa kado ulang tahun untuk Nenek. Kakek hanya inginkan satu hal lewat hubungan yang mereka buat berdua, yakni Kakek ingin agar Nenek selalu bahagia."

"I didnt want to hurts you, I am just a jealous guy... jealous guy..." The Beatles

         Kakek cemburu pada pasangan-pasangan yang lain, mereka membuat hari ulang tahun pacar mereka nampak begitu berkesan di hati, mereka memberi hadiah berupa materi pada pasangan mereka yang nantinya bisa dikenang di hari nanti, memberi kue ulang tahun yang di atasnya ada lilin menyala dan hendak ditiup seiring doa agar kelak di berkahi. Begitulah yang dirasakan oleh Kakek waktu itu, menyedihkan untuk si Kakek, lantas intonasi suara kakek pun meninggi ketika tengah bersama Nenek di waktu itu, hendak mencaci diri sendiri maksud Kakek waktu itu, namun malah Nenek pun yang menerima, Nenek sedih dan langsung pergi.

         Kakek pulang dengan langkah gontai, sepanjang perjalanan pulang hingga tulisan ini dibuat pun Kakek masih merasa sedih pada diri sendiri, mengapa pekerjaan tak kunjung mendatangi, apalah daya harap usaha tuk terus mencari. Kakek tak tahu musti berbuat apa lagi, padahal Nenek jika tahu masalahnya hanya karena materi maka Kakek pun akan dimaki, maksudnya sebagai cara lain agar Kakek tahu bahwa ada yang menyayangi. Kakek hanya ingin Nenek bisa bahagia tak hanya lewat hati namun juga materi, walau memang cinta mereka berdua dibangun dengan sistem sederhana, namun hanya Nenek yang mengerti keadaannya seperti apa, harapan masa datang pun masih mengambang. Tetap semangat!

         Cerita ini ditulis Kakek untuk Nenek waktu berusia 20 tahunan.

Jakarta, 17 Juni 2013, 19:36


Tuesday, June 04, 2013

Aku dan Bintang Kecil



Disana dia bersinar, jauh diatas sana hingga hanya mata saja yang mampu menggapainya, berjuta cahaya jaraknya. Aku hanya berharap dapat memilih satu diantara mereka, memilih secara acak, siapa pun mereka jika nanti dapat kesempatan untuk kumiliki salah satunya, ya hanya satu, maka akan kupertahankan bagaimana pun caranya.
Kini ada satu diantaranya yang datang, tak aku tahu, kenal pun hanya sekedar lewat, namun aku suka. Kesukaan berubah pada rasa aneh yang mungkin dapat dikatakan sayang, aku hendak menjaganya, memberi ruang dan waktu diantara aku dan dia, aku ingin dia bahagia, paling tidak bahagia semenjak kenal denganku.
Waktu berjalan begitu cepat dan tak terasa sudah berjalan dua bulan sekarang, aku dan dia menjalin hubungan sederhana yang kami sepakati bernama ‘simplest love’, tak ada rahasia diantara kita, universe akan menjadi saksi bahwa kami saling mempercayai satu sama lain. Aku dan bintang kecilku, mengarungi dan mencari titik sambung antara kita berdua, selalu begitu hingga sekarang, kadang ada hal yang membuat kami merasa terlalu jauhsatu sama lain untuk dapat terkait, namun kami coba tuk mengaburkannya dan menganggapnya bukan sebuah masalah.
Semua hal tercipta berbeda, paling tidak nampak berbeda untuk indera, jika perbedaan yang kita cari dalam hidup yang hanya sekali ini, maka akan tampak begitu banyak perbedaan, dan apa jadinya jika perbedaan yang kita cari? Maka hanya perpisahan juga yang akan ditemukan.
Kemarin sebelum bertemu dengan dia, aku namakan dia bintang kecil, aku bagai mata kompas yang tak tahu arah dan terus berputar tak jelas hendak menunjukkan arah mana, entah itu timur atau barat, selatan atau utara, entahlah. Dia datang, senyumannya memberiku arah berupa alasan, alasan mengapa dan untuk apa, siapa dan kapan, dimana hendak memulainya, memulai untuk mewujudkan mimpi-mimpiku yang sebelumnya hendak aku lupakan. Cahaya di matanya cukup untuk membuatku merasa begitu penting, keberadaanku dianggap, perhatiannya membuatku luluh, atau mungkin apa yang aku rasakan hanyalah uforia rasa senang karena akhirnya rasa kesepian yang lama menyelimuti perlahan memudar, aku tak begitu memikirkannya.
Jika pun masa depan memberikan hal lain, maksudku jika nanti kami tak bersama maka biarlah sekarang aku jalani dengan kebahagiaan, aku berikan semuanya pada dia, aku percaya akan takdir, lagi pula siapa yang dapat memastikan seperti apa masa depan nantinya jika bukan diri kita sendiri?
Setelah dua bulan berjalan, aku masih tetap percaya bahwa cahaya yang dia bawa dalam kehidupanku akan bertahan selamanya. Semoga waktu, alam semesta beserta isinya membantu mewujudkannya, dan tentu tanpa restu dari Sang Pencipta penguasa alam semesta, penguasa waktu maka semuanya takkan ada artinya. With love to you my Little Star in this World aka Lintang Alit Pratiwi.

Ciputat, Juni 04, 2013, 20:09

Tuesday, May 14, 2013

Metafora

Begitulah mungkin ketika kau duduk sendiri dan kemudian berpikir tentang rencana-rencana yang kau harap akan berjalan lancar namun tak satupun terlaksana.
Kau mulai nampak murung, penuh harapan kosong, mata melihat entah apa dan kemana, jenuh dan bisan menggerayap bak jamur atau lumut di tembok yang lembab.
Mungkin itulah yang namanya metafora, mungkin itulah yang namanya proses, atau mungkin itulah saat dimana kau berkata dengan penuh keyakinan kalau hidup ternyata begini dan begitu, walau memang akan tampak sedikit mengelak dari kenyataan.
Kau bisa saja langsung berlagak jadi aktor teater yang gagal, mengumbar kata-kata yang lengkap dengan retorika dan dialektika, menganalisis kehidupan berdasarkan apa yang telah kau alami kepada halayak, berharap didengar, dikagumi, didengarkan, dielu-elukan, dan lain sebagainya.
Ah mungkin saja benar, ah mungkin saja salah, ah apalah bedanya. Jika ternyata benar dan salah tak lebih dari sekedar pendapat pemikir jaman dahulu yang telah lewat, jika ternyata kehidupan satu manusia tetap saja masih bergantung pada manusia lainnya, jika ternyata kau hanyalah satu puing kecil kehidupan yang berharap masa depan sama dengan mimpi-mimpi yang telah kau rencanakan akan seperti apa.

Ah aku rindu buaian angin pantai, ah aku rindu tatap mentari di atas puncak gunung.

Jakarta Selatan, 14 Mei 2013, 15:08

Thursday, April 25, 2013

Kata Kata Si Penutur Kata

Kata kata terpaut menjalin cerita,
Sedikit drama agak tampak menarik,
Sedikit alur agar kejelasan menunjuk jalan,
Sedikit awang awang jauh ke antah berantah agar tampak bahwa ini hanya sebuah cerita,
Bukan maksud jauh dari kenyataan,
Bukan hendak lari dari kebenaran,
Bukan hendak menebar gurau lewat kebohongan,
Lagi lagi perspemtif yang ambil alih,
Cara pandang berbeda lalu tafsiran pun jauh entah kemana,
Jutaan disana ada cerita,
Tiap jalan ada gang dan lorong kecil,
Telusur hingga ke ujung,
Mencari dan mencari bahan dan pengalaman,
Mencari dan mencari jawaban dari tiap pertanyaan,
Mencari dan mencari bahwa tahu akan ketemu lewat lercobaan...

Kata kata berurut teratur,
Ikut mengikut membentuk paragraf,
Ikut mengikut minat para pecinta kata,
Lewat buku atau hanya lewat lembar cerita sederhana,
Lewat mulut ke telinga para pendengar,
Lewat satu kejadian menuju sebuah kenangan,
Akan teringat nanti ketika duduk ramai entah dimana,
Ada pencerita dan ada peminat cerita,
Dari dahulu kala hingga sekarang,
Masih tetap sama cara olah cerita,
Masih tetap sama bahan cerita seputar manusia,
Masih tetap sama ada pembuka dan akhir dari cerita,
Mereka mendengar,
Ada telinga yang selalu terbuka,
Ada mata yang haus akan kata kata,
Ada mulut yang ingin bertukar cerita,
Hingga nanti waktunya datang entah kapan,
Mulut terkunci,
Pikiran dan perasaan telah istirahat,
Raga tertidur,
Akhir dari cerita...

Jogja, 25 April 2013, 23:40

Monday, April 15, 2013

Me and Daddy

We like two different part in the coin,
But we still one as a coin,
Different perspective,
Different way of life,
Different idealism,
But still one as father and son...

Once I guess that we have to much similarity,
But we try to denied,
My dad look at me like he turn back into his bad young age,
And I look at my dad like imagine how I will be in the future...

I cut off my beard to make us looks different in style,
Yes I just try to dinied,
But naturally my beard suddenly grows and grows,
We looks like too much same when my dad in my age...

But my dad always keep quite and admiring,
He though that I was faraway from him,
We doesnt talk too much since 15 years ago,
Since I try to fight with him,
But really my instinct is always proud of him in silence...

My dad got too much life experiences than me,
And I want get more to make him more proud,
I hate to love my dad in silence,
My dad know what I am doing...

Obviously,
We love each other in silence...

Jogja, 15 April 2013, 14:10

Wednesday, April 10, 2013

From Onkel to Onty

Like an bubble your eyes sparkling, when i see through inside i see, i was there singing in the rain, sing a song, lovely song about us, everyone admiring far behind with jealousy smile, because, because i was there trying to attracting you...

Then you start to smile, hugging me tight, holding my hand, kiss my lips, everyone see with abviously smile, everyone jealousy laugh, we dont care, we were in love just like first time we meet, till now, till tomorrow, till the day after tomorrow...

With love to Lintang Alit

Saturday, March 30, 2013

If I

Since I wonder a things will getting better and better,
I will try to make it real,
Even my desire and willingness defeated by my abilities to prove,
Even the distance is not the causes,
I can going anywhere,
Wherever you are...

If I got a wing,
I wil flying suddenly there to took you away,
To crossed the oceans and mountain hills,
To despite from all the seasons,
To looking for an empty wonderful land and create our own castle,
To life together till we growing older and older...

If I know that you loves me,
Thats why I ask,
If you want me to stay in your heart,
Thats why I come,
Make you happy all the time as I can,
And make a story only about you and me...

Jogja, 30 March 2013, 20:49

Wednesday, March 27, 2013

Puisi Jelek Buat Bintang Kecil

Aku berjalan kemana tak tahu,
Hanya tapak kaki setia menggores jalan,
Di persimpangan itu sempat kumenoleh kebelakang,
Menyipitkan mata hendak melihat senyum lalu yang coba ditinggalkan...

Aku menunduk melihat rumput dipinggir jalan itu,
Mereka menari-nari penuh mesra dengan alunan angin timur,
Langkah kulanjutkan menuju entah kemana,
Kiri dan kanan tak tampak satu pun penunjuk arah,
Aku menepi coba berbaur dengan kehidupan orang orang disana,
Hanya sepi yang jelas terasa di antara suara bising bahasa asing mereka,
Aku mengamati lama penuh harap yang tak jelas apa...

Hingga senyum polos tanpa kata terpampang depan mata,
Iya itu wajahmu yang datang dan muncul tiba-tiba,
Entah mengapa ada rasa terpecik walau masih samar,
Kutatap lama wajahmu yang tak bergerak di layar putih itu,
Kata-katamu mulai menari penuh irama di lembar kosong layar putih itu,
Ceritamu mulai menarik tanyaku hingga rasa ingin tahuku pun menggebu...

Terasa cepat namun kau sudah ada dalam pikiran ini,
Kita berdua bak satu hati dalam beberapa pendapat tentang sekitar,
Kutuanglah dalam coretan sederhana yang bercerita tentang senyum dan binar matamu,
Kutabur pula kata-kata lewat puisi jelek yang punya harap agar menarik perhatianmu,
Tak sia-sia memang jika maksud hati ingin mengenalmu,
Ingin agar dirimu selalu ada di depan sebagai penunjuk arah,
Penunjuk hidupku yang sudah mulai lupa membaca arah...
Ingin agar dirimu selalu ada disini menjadi kunci imaji,
Berbantu mimpi bersama tuk dapat berwujud nyata,
Menuju bersama ke sana ketempat yang bernama masa depan...

Hingga nanti kita pikun bersama,
Hingga nanti kita saling lupa panggilan sayang,
Hingga nanti alam raya menyatukan kita kembali dalam raganya...

Jogja, 27 Maret 2013, 19:43

Thursday, March 21, 2013

Little Star in My World

Dear Little Star

She is my little star in this world,
She is could be yours,
She is all around the universe,
She will turning back the bad guy to be kind,
With morning sunshine coming out from his eyes,
Colorful of the rainbow spread away from her lovely smile,
She will always make you laugh when you stay on her side,
She wouldnt let you down even for once,
She is like a gift in everyone recently moment,
Tried to hold her with love till the mistery future will come...

Bus station in Denpasar, 19 March 2013, 19:01

Sunday, March 17, 2013

Do You?

For Mrs. 'LA'

Do you believe in love at first sight?
Do you can give anything that you can give to someone you love?
Do you believe that love is some missing part of your self?
Do you want me to sharing happiness with you?
Do you want us to sharing and help each other to realize our dream?
Do you want to be my heart saver?
Do you want to be my arts inspiration?
Do you want to traveling all around the world with me?
Do you want be my side untill we 64 year old?
Do you believe can be happy as long as we together?
Do believe that I can be good father for you future son?
Do you want me?
Because I do in love with you...

Kuta, 17 March 2013

Saturday, March 16, 2013

I Dont Know How To Unfold My Love

i felt empty,
can we start it all once again?
i felt guilty,
can i try to recover all of the thing?
before it was too late,
i am sorry,
it so fast i know, i am greedy, i am selfish, i dont even give a time passing by,
we dont even have to see the sunset and sunrise together,
we dont even meet and talk,
we dont even know much each other,
can i ask you back for once more?
can we give peace as chance?
can we start it once again?
i promise wouldnt let you down once again,
before it was too late,
because I love you...

Kuta, 16 Maret 2013, 04:01

Tuesday, March 12, 2013

And I Like Her

There is a girl, that makes me wonder,
She is a girl with uncensored laughter,
She is a girl that donate her self to cat to be slaver,
And I think I like her...

Begun from Ayu Utami books Bilangan Fu that she share,
I found that she love to be traveler and mountain tracker,
Then again she make me become her secret admirer,
And I say to my self yes I like her...

Then I try to ask another,
She answer that she is book reader,
Then I say what book that you reading there?
She say that she read Murakami book Norwegian Wood and thats completely code to makes me more wonder,
For a while we start to sing The Beatles song Norwegian Wood together,
I am smile because one more reason come to like her...

I dont know her,
We both totally just a stranger,
Just chat in Line and try to know each other,
But it remaind me old quotes that say are you believe falling love at first sight? Yes if we are living in nowhere,
And I like her...

A love between strange traveler,
A distance make us seems faraway apart each other,
But we are traveler,
Could be believe we will meet someday somewhere,
I will come to her as soon as possible place when she ask me to come over there,
Because I like her...

I like her...

Legian Kuta, Bali, 12 March 2013, 13:25

Tuesday, March 05, 2013

I Still Believe

I still believe,
That the time will come to showed up,
Bring thousand happiness that never you imagine before,
One by one took place in tour life...

I still believe,
Whether I must wait,
Working hard and create thousand other plan,
Moving to one place to another place,
Challange by challenge visit just to try let you down,
To see how brave your willingness...

I do still believe

Saturday, March 02, 2013

Butir Pasir

Merintiklah entah hujan keberapa di musim ini, menari terbawa riuh angin, berbaur deru ujung ombak yang perlahan tenggelam dalam butiran pasir...

Angin terus mendesah, menggoyang paksa pepohonan, menciutkan nyali para penjalan kaki, hingga rintik hujan tiba-tiba hilang entah kemana...

Mentari tenggelam di laut yang tak tampak ujungnya, hati tentu penasaran bertanya ada apa di ujung sana, begitu kecil...

Melihat luasnya lautan, memandang kelabu langit yang masih menyisa mendung, hati takjub bukan main, merasa kecil...

Bak butiran pasir...

Kuta, 2 Maret 2013, 10:00 am

Thursday, February 28, 2013

Stuck in Somewhere

Could you hear the sound of the ocean,
Come with screamly whisper into your ears,
Just like want to tell you a story between future and past,
Which sometimes people called it as today,
Here I am watching the dancing wave,
Scroughing with melancholic voice,
In the afternoon of cloudy skies,
Could you see the red shine of the sun?
Before his fall into daily sleep,
As a sign the moon will come to change his place,
People and dog walking together all around,
Splash the sand with their feet,
The night suddenly close the day,
I will start this nowhere journey,
In the stranger land for anonymous stranger...

Kuta Beach, 27 February 2013, 18:54

Sunday, February 24, 2013

Hari Minggu Terakhir di Jogja

Sabtu minggu lalu akhirnya aku selesai dari bangku perkuliahan, yah setelah 6 tahun lamanya berkutat dengan pendidikan yang dibiayai oleh orang tua, dan sekarang aku sudah terbebas dari istilah sembunyi di ketek orang tua. Dimana sekitar 3 tahun yang lalu, setelah bebas teori justru aku ingin berhenti kuliah, biasa masalah klasik yakni tidak merasa berada di jurusan yang di inginkan, akhirnya aku memutuskan cuti satu tahun sambil mikir-mikir.

Daripada cutinya sia-sia maka aku pun mulai les beberapa hal yang aku sukai diantaranya Bahasa Prancis, Bahasa Jepang, dan menari Salsa. Bahkan aku sempat kerja fulltime sebagai illustrator di C.V Degeta. Hari-hari berlalu dan tak terasa setahun pun telah lewat dan desakan dari orang tua agar selesaikan kuliah pun berkumandang. Aku kembali kuliah dengan malas-malas, padahal tinggal mengurus KKN dan Skripsi saja, tapi hingga 3 semester berlalu tak satupu dari kedua hal tersebut tersentuh. Tapi entah mengapa 3 semester terakhir ini aku jadi bersemangat, semester pertama aku selesaikan KKN, kedua selesai skripsi, ketiga wisuda.

Hari ini hari terakhirku di Jogja, tempatku mengenal segala macam hal yang dahulu untuk kubayangkan pun tak pernah, tapi sekarang justru menjadi penghias hidupku yang mungkin akan ada hingga akhir hayat. Aku merasa tak perlu berpamitan sembari mengatakan kata Selamat Tinggal untuk kota ini, disampingvkarna bukan merupakan gayaku, juga ini bukanlah semacam perpisahan karena aku pasti akan datang lagi kesini.

Besok perjalanan baru akan dimulai, bekerja dan menghidupi diri sendiri di pulau seberang, Bali. Walau hidupku terasa begitu cepat tapi aku tetap semangat. Semoga alam semesta senantiasa menolong.

Namaste

Jogja, 24 februari 2013,12:04

Monday, February 18, 2013

Graduation

The last day has come,
Time to prove all what we have learn,
Create real way to make dream come true,
Plan to plan,
Nothing change still just like me,
Like me,
Nothing change...

Yogyakarta, 18 February 2013, 23:38

Friday, February 15, 2013

I Will Wait For You

I don't really know what was going on,
Until I found that I was alone,
Without you here to hold my hand,
To make me back to the place where I belong to...

Sitting here waiting,
Waiting for the moment to see your smile again,
Where I can skip the knockin clock,
Where the place which is only you and me there...

I will wait,
Forget and forgive all the past,
Open the new tab,
Write over the blank page,
Drawing again and again your smiling face,
As my own inspiration...

I can't erase you on my mind,
Even I already tried,
Lost my mind,
Broke my soul,
But you still there,
More real than the real...

Even it was gone for three years ago,
But I will wait for you,
Until my hair turning grey,
Until my eyes blurry,
Until I can't spell my own name...

I will wait for you...

Jogja, 15 February 2013, 01:33

Tuesday, February 12, 2013

Bad Sucker Guy


Where we going now, could you makes my mind turning slow?
Make alive all the shadow, until all the mistake seems fade into the sorrow,
If you leave me alone, how could I coming back home?
My life nothing left than like a silly clown, turning and rolling to the town,
Looking for nothing than loosing mind, well several call me kind,
Take some laugh and telling lie to make all the people enjoy the show,
Like a garbage just need to be throw,
Try all the cure, medicine, drugs, all about loosing mind,
Today when sun goes up, admire behind the window,
The shine suddenly slap, make my eyes turning glow,
The moment changing black, for an hour the fibril getting slack,
Am I bad sucker guy? Am I try to be bad sucker guy?
How could this village boy, playing mind as a toy!
I dont know, how could the answer can be know?
Traveling around, looking around,
I got nothing to hide as a secret anymore, count all the score,
My sense as admiring, is only silly smiling,
No brave, no grave, no cave,
No love, no loose, no choose...

Somewhere around Jogja, February 12, 2013, 05:17

Sunday, February 10, 2013

Adorable Summoned



Get launch behind Satan laugh,

Nowhere man living on the edge,
Something borrowed already lost,
All about the trust and believe...

Now you got nothing to lose,
Prepare good time and take suitcase,
On the bucket-list the shows waiting the man,
But the action never more than stay on preparation,

The times running away your mind,
Seems dull and you don't know what to do,
No more trees and the sand,
You had to hide your face on the shame...

You got nothing anymore,
Preparation is all about addiction,
The shows is over and the man is die,
The actions burried into the grave...

Jogja, February, 10, 2013, 13:36

Thursday, February 07, 2013

Nowegian Wood

I once had a girl, or should I say, she once had me;
She showed me her room, isn't it good, Norwegian wood?

She asked me to stay and she told me to sit anywhere,
So I looked around and I noticed there wasn't a chair.

I sat on a rug, biding my time, drinking her wine,
We talked until two and then she said, "It's time for bed"

She told me she worked in the morning and started to laugh.
I told her I didn't and crawled off to sleep in the bath

And when I awoke I was alone, this bird had flown
So I lit a fire, isn't it good, Norwegian wood.

Nowegian Wood by The Beatles

Lagu ini aku dengar ketika matahari sedang bersembunyi di balik kelut mendung, air hujan perlahan dan seolah kekal terus menerus mengucur, tak deras pula tak rintik, entah apa namanya. Playlist hanya satu, hanya Norwegian Wood ini, sembari mencorat coret buku gambar, pikiran pun melayang entah kemana. Disini, dikamar ini hanya ada aku, gelas besar berisi kopi hitam pekat asal Tana Toraja, dan dua linting ganja dari Aceh. Waktu berlalu seolah tengah terburu buru, sudah 6 jam lamanya di kamar ini, dan hujan masih setia dengan iramanya. Playlist pun masih hanya lagu ini, kertas menumpuk dengan coretan yang absurd dan tak tampak nyata. Aku serasa menyatu dan dejavu dengan lagu ini. Aku berandai, berimajinasi, dan mengingat kapan kiranya kisah di lagu ini pernah terjadi padaku? Aku pernah merasakannya, tapi entah dimana, masih terasa nyaman dalam ingatan, tapi begitu bodoh untuk di paksakan tersenyum ketika mengingatnya.

Aku berjalan menelusuri toko loakan buku bekas dan melihat ada sebuah buku yang berjudul Norwegian Wood, tanya per tanya pun dilontarkan, dan memutuskan untuk hendak membeli bukunya, dan ujung cerita tak jadi beli karena ternyata saya tak ada uang sama sekali. Besok berganti besok, cerita per cerita pun diceritakan. Ada kawan yang juga senang membaca buku, tanya per tanya pun dilontarkan, dan ujung cerita dia punya buku berjudul Norwegian Wood dengan penulis Haruki Murakami tahun 1987, aku bilang aku mau pinjam boleh? Tentu saja boleh. 

Buku setebal 6 halaman ini berhasil tuntas dalam waktu dua hari, ceritanya pun istimewah dan kalau saya ceritakan disini maka nanti anda tak merasakan hal yang sama dengan saya rasakan, jadi mending anda beli atau pinjam bukunya dan baca. Dan lagi lagi hal yang sama waktu mendengarkan lagu Norwegian Wood datang kembali, dejavu pun ikut ikutan, entah dimana kejadian ini pernah terjadi.

Jombor, February , 07, 2013, 02:00

Wednesday, February 06, 2013

I am on The Wheel


If the light turning off,
I would better blurry rather than fade away,
see small light,
then I will hold it up,
put it on my pocket heart,
on the secrecy briefcase,
when the light turning on,
I am still there standing proud,
still learn and want something more,
fulfill all the things,
keep it alive,
make it as sign of simply happiness,
never feel die,
never feel useless,
emptiness is all in nature,
nothing more to protect than love it self,
nothing more to dream  than crossing the universe,
I cant stand here for long long time,
moving, playing, thinking,
creating, singing, smiling,
 The times running faster,
faster rather than rolling coaster,
leave all the loser far behind...
Jombor, 6 February 2013, 00:09

Sunday, February 03, 2013

Stories from Instagram World

 Here I am watching you, watching all the things that people did everytime, make them come into my mind and makes me happy even just for a while, think about them, care without words of them.

 I always drawing all the time, mostly. I just curious when I read bibliography of Leonardo Da Vinci which is always drawing in his life and he got 200.000 sketch collections. I want it more in my life, not to be famous, but just to make more comfortable to runnin my life.

 Yes I love books so much, so much. When you try to know me, try to make some little conversations about the book, all the book. Fictions, science, culture, arts, music, movie, all the things.

Yes, I know. Books.

I am coming from small unknown village in South Sulawesi called Tana Toraja. And now I am living in Jogja, and after february 2013 I will leave this lovely city and going to another lovely city called Kuta in Bali.

 Scoote, yes this is mine, I gave him name Jimmy.

 What I think about life is S.U.C.K when we face it without doing something benefit for someone else, no matter, however, its all about sharing.

I gave you two of my finger as a sign to make you smile, and want to be my friend. Nothing more, just friend, that's it.

 What was come into my mind, I cannot really understand it if I havent draw it or write it into blank paper.

 I am respect to the time.

Coffee tester, cigarette machine. Close your mouth dont speak useless and talkative. Close your eyes dont look at the things that you doesnt want to see. Close your ears to not listen shitty words.

She is my "anonymous" inspirations, she actually never really exist into reality, just my imagination, well maybe some people will think that she is someone from my past, or maybe I was stuck in the moment and cannot get out. No, absolutely not, she give me inspirations to make my drawing much better, that's it.




 Are you can see it? She is my "anonymous inspirations". That's all folks :D


Well, I am the ugly duck, mean never really care about my own style lol

 Someday, I wanna try to be fashion designer. Because I love to see people style in their life, even I dont care about my own style, but really my life is dedicate to someone else, to sharing, to loving, to caring.
 The owl, silent when everybody busy and busy when everybody silent.

 Light my fire.

That's all what I can tell you about me, I mean something that people doesnt know will knowable. All of this photos already publish in Instagram. And you can add me if you got domain in Instagram: da_armstrong

Jogja Jombor, February , 03, 2013. 17:05