Tuesday, December 27, 2016

Mengalir

Biarkan mengalir katanya,
Dari mata air di pegunungan hingga ke lautan,
Mengalir hingga tak terlihat,
Mengalir membaur hingga menghilang,
Dari tawar jernih bening,
Menjadi asam dan tersesat tak tahu jalan pulang...

Ketika tak mengikuti alur maka kau kan di cap gila,
Mempermalukan asal usul dan nama sekolah,
Perlahan kawan berubah lawan,
Menjadi momok yang tak lagi dipandang selayak manusia,
Padahal kata gila hanya ungkapan,
Ketika jauh dari kata normal,
Normal yang mana semua harus sama dan seragam...

Jika semua hanya mengikut,
Seperti bebek yang penurut,
Apa guna ilmu banyak,
Buku demi buku kau lahap rakus,
Diskusi dan tukar ide kau ikut serta,
Berkarya pun tak pernah kau lupa,
Tapi itu dulu,
Apalah di ujung cerita pun hanya jadi pengikut...


27|12|2016 16:53

Thursday, December 15, 2016

Rakyat

Jadilah kata-kata yang diri sendiri tak mengerti pun dikeluarkan,
Dihambur-hamburkan bak butiran tahi kambing ditabur di tanaman,
Belajar dialektika katanya,
Baca buku pun baru satu dua puluh,
Belajar sarkas katanya,
Mulut tak selaras dengan kapabilitas otak,

Ah merongronglah para komentator,
Tahu sedikit sudah mengaku sebukit,
Padi menguning siap panen pun menunduk,
Banyak tahu balaga filsuf,
Si badut Socrates pernah bilang,
"Satu hal yang aku tahu bahwa aku tak tahu apa-apa",

Politik itu selayaknya jamban,
Agak penuh ambisi dalam perut,
Serta pantat sebelah kanan kegatalan,
Apapun dipertaruhkan,
Si kemayu Machiavelli bilang,
"Tak ada moral dalam berpolitik",

Rakyat adalah kekuatan,
Semenjak kata pemerintahan dibuat,
Jika rakyat masih bodoh dan gampang dibodohi,
Tirani akan terus beranak-pianak...

15|12|1016