Wednesday, November 14, 2012

Question and Answer

              Seandainya dosa tidak pernah ada maka pahala tidak pernah ada, pahala tidak pernah ada maka dosa tidak pernah ada, tidak ada salah maka benar tidak ada, tidak ada benar maka salah tinggal rencana, cinta dan benci, sepi dan ramai, keberuntungan dan kesialan, cantik dan jelek, jahat dan baik, hujan dan kemarau, bahagia dan sedih, hidup dan mati, menang dan kalah, gelap dan terang, kering dan basah, pintar dan bodoh, sakit dan sehat, bahkan Tuhan dan Iblis, hampir semua hal memiliki kebalikan...

              Maka bagaimana dengan waktu? Kalau begitu siapa yang bisa menyalahkan waktu? Bahkan perbandingannya pun tak ada, bagaimana pun waktu selalu menang dan tak pernah tahu kata kalah...

               Semua menjadi tunduk pada waktu, bahkan muda pun larut dalam waktu dan tak terasa tua pun menjelma, yang baru menjadi lama, malam menjadi siang, dan bahkan semua hal ditentukan lewat detik ke detik dari waktu. Bahkan seandainya waktu tak pernah ada maka semua hal takkan pernah ada, takkan ada Nabi sebagai utusan Tuhan, takkan ada agama yang membawa ajaran Tuhan, takkan ada kitab suci dan berbagai aturan tentang agama, bahkan bumi dan seluruh alam semesta pun takkan pernah ada jika waktu tak pernah ada.

              Mengapa semua orang terlihat diam dan tidak agresif menanggapi respon dari waktu? Bahkan kematian pun takut pada waktu, kematian hanya akan menjadi ingatan lewat campur tangan dari waktu...

Somewhere, 14 November 2012, 22:41