Disuatu negeri nun jauh disana gw dikirimin sebuah pantun istimewa (kuduk didepan) yg dikirim paketan dari negeri “Garing”, negeri ini diapit oleh 2 benua antara lain sebelah utara benua “Lucu” dan sebelah selatan benua “Ngakak” juga ada dua samudra yg membentenginya antara lain samudera “Kejang Kejang” dan samudra “Terbahak Bahak” …
Ini pantun dibuat oleh seseorang yg bernama “Marco Komedi” anak dari seorang bangsawan terkenal pada masanya bernama “Rudolf Lelucon” dan istrinya “Margaret Kesemsem”, dua pasangan ini melahirkan 3 orang anak dan si Marco Komedi menjadi anak termuda, dua kakaknya antara lain si “Michel Terkekek” yg konon menjadi penasehat kerajaan Garing yg waktu itu dipimpin oleh “Sir Bob Serius Amat”, sedangkan sodara si Marco Komedi yg lainnya adalah seorang buronan penjara bawah tanah yg dijaga oleh para goblin dan elf yg dimana santer terdengar kabar bahwa dia telah bersekutu dengan “Nyi Roro Kidul” (melanglangbuana ceritanya) untuk memperkebal diri dari lomba tahan ketawa yg diadakan tiap 17 agustusan di RT tempat tinggalnya, sodaranya bernama “Bedjo Gada Lucunya”…
Marco Komedi dibesarkan dengan penuh Joke Joke garing yg rutin diberikan kepadanya minimal 3 kali sehari (sesuai resep dokter) dan biasanya disuap langsung oleh ibunya si Margaret Kesemsem dengan sekop dan bahkan langsung di sumpel di muka Marco Komedi dengan beringasnya, alangkah sempurnanya keluarganya dikala itu yg penuh akan kasih sayang…
Masa kecil Marco Komedi penuh akan canda gurau yg susah dilukiskan dengan kata kata dan juga susah di masak dengan campuran kismis dan keju kalo mau buat oseng oseng tempe (lohw…!!) kadang si Marco Komedi tertawa salto jumpalitan dalam kegelisahan menunggu ajal, juga bersedih dikala badannya dikelitik pake gergaji tajam berhiaskan permata berlian sampe usus dan lambungnya keluar berselonjor bak kerbau habis di kurban (sadisnyaaaa)…
Menjelang dewasa si Marco Komedi mencoba peruntungannya dengan bergabung dalam sebuah geng motor di Bandung yg bernama geng “Nero”, tapi karirnya belom juga cemerlang disana udah dibubarkan duluan sama polisi karna terlibat kasus kerusuhan yg santer diberitakan waktu itu… hingga diapun mebcoba menjadi seseorang yg bukan dirinya sendiri bahkan tak pernah diharapkan oleh kedua orang tuanya, bahkan sangat dilaknat oleh nenek buyutnya di neraka sana, yaitu menjadi salah satu “Banci Berdasi”, dikawasan elit Jakarta utara bertepatan di “Taman Lawang” yg begitu rimbun ditumbuhi oleh kutang bekas dan celana dalam tak ada mereknya yg ditinggalkan oleh orang orang tak bertangung jawab menjaga kelestarian alam dari ganguan sampah non organic sebagaimana kita tahu dapat menambah peluang “Global Warming” meraja lela…
8 tahun berkarir di dunia “Tarik Suara Komunitas Banci Bercelana Dalam Kuning Strep Jingga” singkatan “TSKBBDKSJ” dikawasan elit Taman Lawang, hingga mendapat gelar “Cum Laude” di bidangnya, lantas tak membuat Marco Komedi berbangga hati dan langsung terjun kejurang terjal yg penuh akan buaya dan koruptor dari Negara Indonesia yg di transfer langsung menggunakan pesawat “Boeing 182”. Diapun berambisi menaklukkan dunia yg sudah terlebih dahulu di kuasai oleh dua orang yg tak pernah lulus kelas “Playgroup” hingga sekarang bernama “George W. Bullshit” dan rekannya “Setan Genderuwo” dengan membuat mainan kertas terbaru yg sekarang terkenal di Japan bernama “Origami”, namun karna tangannya terlalu lebay tuk melipat kertas akhirnya perusahannya pun bangkrut hangus berantakan, lantas tak patah semangat si Marco Komedi pun membuat sebuah kafe bernama “Kafe Komedi” (keknya udah ada yakh?) di Jakarta dengan berslogan andalan “minumlah selagi hangat” sempat meroket mengegerkan dunia alam hayal stadium 3 dengan racikan kopi andalan mereka “Cappu-Cinta” (diseduh dengan dua pasangan berbeda jenis kelamin) yg mendominasi perpasaran kopi hingga jumlah pelanggannya hamper mengalahkan jumlah pelanggan “Mak Erot” pada seminggu bulan purnama...
Namun apalah daya. . .
Sial tak bisa diusir pake sapu lidi. . .
dan. . . dan. . . dan. . .
Tentu saja kekerenan si Armstrong tak seorang pun meragukan. . .
Juga kemontokan si Jimmy (Armstrong scooter) tak tertandingi oleh trio macan sekalipun…
Lagi lagi perusahaan kafe komedi yg awalnya dia mendapat dana awal dari hasil jual sawah di kampung ini harus bangkrut juga… bukan karna banyaknya saingan kek “Kafe Luna Maya” di Bandung atopun “Warung Pisang Goreng Uya Kuya” di Jakarta, ato bahkan ada yg menyangka klo kafenya si Marco Komedi bangkrut coz ketimpa hujan local berupa celana dalam bekas… jawabannya bukan… tapi semata mata karna ini dampak dari marahnya si “Mak Erot” di pilem “Dendam Nyi Pelet 3” (LOH) buntut dari marahnya si Mak Erot ini adalah karna sekian ratus ribu tahun silam si Mak Erot yg selalu memuncaki tangga list pengunjung di Mtv (make rot tv) sempat tersingkir untuk beberapa jam dengan hadirnya kafe Komedi ini, hingga mak Erot menebas gossip murahan tentang kopi cappucinta terasa enak karena oh karena semalaman direndam dalam baskom yg penuh celana dalam, dan gossip ini disebar dikalangan selebritis yg mencalonkan diri menjadi orang penting di Indonesia semacam jadi calon bupati, bahkan gubernur dimana selebritis ini udah menjadi langganannya Mak Erot sedari dahulu kala (tak usah disebutkan namanya.. menjaga identitas tersangka) juga dikalangan para pemerintah daerah yg sudah terlibat skandal bebas dengan binatang piaraannya sendiri… dan hancurlah kafe Komedi abang Marco Komedi pada saat itu juga…
Masa paceklik pun menimpa keluarga besar Marco Komedi, sawah dikampung udah ludes terjual untuk memulai karir kafe… kafe bangkrut karena dendam Mak Erot… ayam Bangkok jago andalan klo sabung ayam pun lepas dari kandang lari mencari majikan baru… istri kawin dengan pemeran utama pilem sitcom (situasi komedi) “Suami Suami Takut Istri” katanya pengen ikut beken… mobil Merci, Ferrari, Lamborghini, dan sepeda ontel andalan pun di gadai tuk modal makan selama seminggu… rumah di tahan sama pemerintah yg menjadi kaki tangan Mak Erot… hancurlah sudah semuanya, anak anak Marco Komedi pun dititipkan di pengungsian anak jalanan, kini Marco Komedi pun hidup di jalanan menyendiri sendiri tak ada yg menemani…
Semilir angin yg begitu dingin serasa mengoyak ngoyak batin, jalanan yg berliku liku meruntuhkan semangat hidup, kewarasan pun sedikit demi sedikit terkuras bak balon yg yg diisi penuh dengan air trus di bocori dengan jarum… si Marco Komedi pun hamper gila…
Hingga datangnya secercah cahaya…
Cahaya itu bukannya nama sinetron yg dibintangi oleh “Naysilah Mirdad”??
Hingga datangnya seorang wanita sholehah…
Tuh kan, sinetron lagi, Sholehah kan pilemnya “Marshanda”??
Yaudah deh mending si Marco Komedi jagi gila beneran aja… malas gw…
Sebelom menjadi gila beneran… si Marco Komedi pun menuliskan sebuah pantun yg sedari pertama mau gw ceritakan di sebuah kertas kusam berwarna agak kecoklatan…
Dengan sedikit tinta berwarna biru, ditulisnya pantun itu dengan hati yg tak menandakan kesenangan atopun kesedihan, inilah fase dimana kegilaan mutlak bakal merasuk ke seluruh jiwa raganya…
Isi pantun yg ditulis di secarcik kertas kecoklatan itu adalah…
Buah Semangka, Buah Manggis. . . Ngga nyangka, Gw Manis. . .
Buah Delima, Buah Duren. . . Ngga nyangka Gw Keren. . .
Ada Gula, Ada Semut. . . Ih Gila Gw Imut. . .
Pantun garing ini didedikasikan bwat orang paling keren sejagat Si Armstrong. . .
Kira kira begitulah isi surat terakhir dari Marco Komedi sebelom kegilaan menghampirinya, merasuk kedalam raganya…
Moga yg membaca dongeng ini kagak ikut ikutan gila… karna riset membuktikan anda bakalan positive gila… maafkan saia…
Wasalamulekum…