Prajurit awan hitammu membentuk barisan teratur mengepul menjadi satu menyelimuti jagad…
Panglima gunturmu menggertarkan kawanan manusia hingga ciut berlari bersembunyi bertamengkan atap…
Sapuan burit pasukan anginmu memporandakkan dedaunan jatuh dari kekarnya akar pepohonan…
Sambaran kilau jenderal kilatmu kian memperciut tiap sekutu yang ada…
Selintas naungan khatulistiwa nampak membisu terdiam dalam penantian…
Debar jantungku perlahan mengajak mata melongok kelangit hendak menyambutmu…
Pelipur hatiku kala rasa sepi dalam kesendirian kurasai…
Pembangkit semangatku kala kebuntuan suntuk menghinggapi…
Pendengar cercau ceritaku kala tak ada kawan mendekati…
Penghias suramnya hariku kala hangatnya segelas kopi kunikmati…
Sebatang rokokku pun tak lupa menemani…
Wahai kau…
Dewi hujanku…
The Armstrong (Des 08)
Walekumsalam...
No comments:
Post a Comment