Jatuhlah dia ketanah karena tua, kering kerontang, lenyap dan yang baru bermunculan, ratusan tahun berlalu, pohon tambah besar, daun semakin banyak, yang berguguran juga tak sedikit, waktu hanya bagian dari siklus, siang malam itu kawan, musim berganti tanda hati gampang goyah...
Aku dan kau, belum juga memulai, gugur satu persatu, kepercayaan dalam bualan, mengakar pengetahuan, rasa penasaran, benci dan cinta datang bersamaan, kau berpikir sama persis dengan apa yang sudah terjadi disekitarmu, rasa sakit hanya latihan untuk menjadi kuat, tangisan malah melemahkan, kini kau sudah tak percaya, kau menjauh, menghilang, entah kemana.
Aku adalah angin, selalu ada bahkan tak kau inginkan, selalu kau cari tapi ketika ada tak kau gubris. Kini aku pergi, tapi akan selalu ada disekitarmu, tidurlah, aku selalu mendongeng di telingamu...
Jogja, 2 Agustus 2014. 01:21