Kata kata itu mengerubung membentuk sebuah kapal pesiar besar yang tengah mengarungi samudera, dan aku lagi lagi dipaksa untuk menjadi nahkoda tanpa seorang pun awak kapal, aku mengarungi samudera tanpa batas seorang diri. Aku tak peduli pada sekitar, pandanganku dikaburkan oleh indahnya biru lautan yang memantulkan biru dari langit, awan awan seolah tengah berenang di lautan, kicau burung layang sesekali lewat dan melintas diatas kapalku, membuyarkan semua hal tentang dunia nyataku, aku tak ingin pulang ke kenyataan, biarkan aku disini selamanya.
Mereka masih menatapku dengan keanehan yang tak perlu mereka tutupi, mereka seolah sedang menonton pertunjukan topeng monyet, dimana aku menjadi pawang beserta monyetnya dalam satu pertunjukan. Mereka berbisik satu sama lain tentang lelucon yang kiranya bisa membuatku mengamuk dan mengalihkan pandanganku beserta pikiranku pada mereka, mereka ingin agar aku meninggalkan dunia kata kata yang tengah aku arungi dengan kapal pesiar imajinasiku. Biarkan mereka menjadi tolol dengan mata mereka sendiri, mereka hanyut dengan kebohongan yang mata mereka sendiri berikan, mereka hanya memiliki mata tanpa pikiran dan perasaan. Satu pertanyaan untuk mereka yang tak aku inginkan jawaban, apakah menyenangkan melakukan apa yang anda rasa mendatangkan kesenangan?
Kantin kampus, 23 December 2011, 18:05