Mencoba mendaki gunung yang tinggi,
Berteriak yang lancang pada para hyang,
Mengharap bahwa mereka nanti kan didengar,
Setelah semua tak ada hasil,
Burung burung berhenti berkicau,
Pepohonan tadus tak terurus,
Hingga berpasra diri berkata,
Semua ini tak pernah ada,
Tak lebih dari imaji konak seorang pemimpi...
Lalu lalang pemanja jalan,
Hingar bingar mereka menerka,
Di jalan setapak mereka bersandar,
Menunggu uluran tangan mereka,
Tak bisa lagi kaki berjalan katanya,
Mulut telah terkunci dan hilang fungsi,
Tak ada kokok ayam di pagi hari,
Tak ada gongong anjing mencari kawan,
Dan semua lelap tak lagi bangun,
Menunggu ajal yang tak tahu kapan akan datang...
Mereka berkata hal yang tak dapat dimengerti,
Mereka merasa mereka layak didengar,
Seolah memaksa agar mereka di benarkan,
Angguk perangguk di beri agar mereka puas,
Nanti ketika selesai waktunya mereka diam,
Semua diam biar alam yang berbijak tindak,
Laut berbisik menghambar rasa,
Tak ada kata dan anggukan,
Lelah dan tertidur,
Tak lagi bangun karena telah mati,
Semua sudah berakhir karena mimpi telah mati...