Kubernafas Dengan Musik
Putaran arus angin berhembus membawa musim,
Dengungan guntur menjelma menjadi butiran hujan,
Guguran daun menemani sepoi angin kala musim semi,
Paceklik air mengalir menandakan kemarau datang bertamu…
Kuberdiri menatap, meresapi, menikmati kesemuanya dengan seutas senyuman…
Tak peduli sengatan, guyuran, pula sejuknya sang musim berdatangan,
Silih berganti kompak mendatangkan tawa dan tangis manusia,
Jeritan mengeluh kala panas, gigilan mengeluh kala dingin, dasar manusia si pengeluh,
Tuhanku memang adil dalam apapun, memberikan nikmat dan derita untuk sebuah keimanan…
Petikan gitar, gebukan drum, cabikan bass, tiupan saksofon, lengkingan harmonika, gemercik tamborin, kumpulan instrumen pencipta bunyi sebuah semangat…
Seakan menemani jiwaku hanyut dalam realita hidup nyata…
Ragaku dahulu bergerak tanpa tahu jawaban akan banyaknya pertanyaan…
Pikiranku melayang entah kemana meninggalkan beribu impian dan harapan masa depan…
Gairah hidup terhenti entah di dimensi mana…
Hingga…
Musik merasuk ke jiwa mengajak pikiran menyatu dengan sebuah semangat membara bak nahkoda gagah berani mengarungi jalur dimensi dan waktu…
Ragaku menemukan bagian penting pewujud mimpi dan harapan…
Hidupku kembali berjalan berhias jutaan warna dengan musik sebagai nafasnya…
Kurasakan…
Sengatan matahari sesejuk musim semi,
Buritan hujan menghangatkan,
Cicauan burung seakan ikut serta kala kubernyanyi,
Sehari tanpa nafas bak setahun di gurun tanpa setetes air…
Terima kasih Tuhanku mengizinkan musik tercipta…
By: The Armstrong (08)
Walekumsalam...
No comments:
Post a Comment