Friday, February 14, 2014

Keberadaan

Adanya begitu banyak tawa yang tersimpan rapat dalam senyum simpul itu, kau biarkan yang lain tertawa sementara kau hanya tersenyum, padahal kau yang tengah bercerita.

Setelah ceritamu selesai, kau mulai diam, kau tak peduli sekitar, kau hanya dari jauh duduk sambil berpelukan dengan lututmu, sementara lututmu menyandang dagumu, kau melamun.

Lamunanmu jauh entah kemana, hanya kau yang mengerti, kau sejenak berbisik pada sekitar, "kenapa uang begitu penting?", kau bilang kalau kau tak tahu apa yang sedang kau pikirkan, yang jelas kau menghilang, menghilang jauh dari tempat ini.

Uang?

Kenapa musti itu yang mereka permasalahkan katamu, merka diam, kau diam, selesai.

Jogja dalam balutan debu vulkanik gunung Kelut, 14 Februari 2014, 14:34

No comments: