Berteriak kawanku, memaki, mencaci dan bahkan hendak menguliti para pemimpin, dari tujuh tahun lalu hingga sekarang, masih sama, masih mencaci dan meneriaki pemimpin.
Suatu waktu dia berkata geram, "kemana saja kalian?", semua terdiam, dia mulai bercerita banyak tentang dirinya dan perjuangannya dalam mencaci maki para pemimpin, terus bercerita, pemimpin semakin buta.
Kita duduk melingkar, rencana per rencana terumbar seiring kepulan asap kretek dan aroma kopi hitam, di ujung cerita kita setuju revolusi, tumbangkan pemerintah.
Dengan apa?
Semua diam, kembali menekuni gadget masing-masing...
Jogja, 19Feb2013, 14:27
No comments:
Post a Comment