Kata-kata, hanya kata-kata, kata-kata dan kata-kata lagi...
Berputar-putar mereka, saling mengaitkan jemari kelingking dan berdansa bersama, bernyanyi bersama, hari berganti, tahun berganti, abad pun hilang, dan tersisa masih berupa kata-kata...
Kata-kata dalam sejarah, kata-kata dalam karya, kata-kata dalam cerita, semua tertinggal tak lebih dari segumpal kata-kata, semakin banyak sekarang, setelah 15.000 tahun peradaban, sedari manusia prasejarah, Eufrat dan Tigris, Mesir Kuno, Yunani Kuno, Romawi, Zaman Kegelapan, Zaman Penyihir, Perang antar agama yang saling merasa benar, Renaissance, Barok dan Romantisisme, Perang antar negara yang saling merasa kuat, perang dan perang lagi, kini globalisasi dan modernisme merajalela...
Di ujung gang sempit, daerah pemukiman kumuh, ada mereka disana duduk manis menikmati dan menghayati pergantian zaman. Ada seniman, sejarawan, budayawan, philosopher, pujangga, sastrawan, fotografer, dan lain sebagainya, mereka pengukir zaman, menceritakan zaman lewat berbagai macam hal yang mereka yakini, sebagai pengganti kata-kata yang mungkin sulit diuraikan dengan cara umum...
Di akhir cerita yang tersisa hanya kata-kata...
Jogja, 17 Desember 2013, 02:24
No comments:
Post a Comment