Kian berkelut, merajut benang kusut menjadi rayu.
Beri, beri saja semua itu rindu, biar hilang semu meragu.
Mengurai ucapan, dililit sedikit makna, disajikan hangat beserta cemilan pura-pura, pura-pura karna ada mau, mau yang banyak sekali, banyak sekali dan hanya dia yang mengerti.
Minta tanpa berucap, dia pikir semua pikiran mampu membaca tanda, tanda kalau binar mata sendu atau gembira, siapa yang tahu.
Aku bangun berlari, aku tidur sembari sayap kukepakkan, disini aku tinggal cuma sebentar, mungkin nanti kembali, mungkin nanti takkan lagi mendongeng disini, tapi harap selalu ingin yang lain, yang lain yang lebih, tidak, bukan itu yang kucari...
Jogja, 27 Desember 2013, 00:01
No comments:
Post a Comment