"Berlarilah, tembusi kelebat hujan itu dengan senyuman"
Terlihat dari kegembiraan raut wajah anak kecil yang sedang menyemangati dirinya sendiri itu, dia bermain hujan seorang diri di sebuah lapangan kecil tepat depan rumahnya, kawan-kawannya yang belum tertarik pada awal hujan turun dan menghentikan pertandingan sepakbola mereka yang baru 15 menitan mereka rasakan itu spontan berhamburan ikut bergelut dengan lumpur dan siraman hujan dari langit, serasa ingin hanyut bersama kebahagiaan anak kecil yang sudah terlebih dahulu basah kuyub itu.
Tahun ke tahun berlalu begitu cepat, tak terasa si anak kecil yang selalu kegirangan melihat hujan dan selalu tak peduli jika hanya dia seorang yang menikmatinya telah beranjak 1/2 abad. Namun hujan selalu menjadi kawan baiknya hingga sekarang. Buktinya bisa dilihat jika anak kecil yang sudah beranjak deqasa itu tak pernah sakit jika bersenda gurau dengan hujan, bahkan ketika dia sedang deman atau batuk dan kemudian bermandi air hujan maka sakitnya pun akan menjadi baikan.
Ah apalah, asap rokok, kopi hitam atau sebotol bir sangat membantu memperindah hujan beberapa tahub belakang ini. Bukan karena si anak kecil yang sudah dewasa itu sudah tak tertarik bermain hujan, tapi dikarenakan dia malas mencuci saja.
Jogja, 14 November 2013, 17:34
No comments:
Post a Comment