Aku cuma keping kecil yang hendak meruntuhkan tembok besar, ribuan kali kugedor sekuat tenaga dan hasil tak lebih dari nol, nol yang dulu masih kecil dan dianggap sepele kini sudah cukup dianggap, itu belum cukup dan jalan masih panjang, kuterjang dan coba kubungkam, jika gagal datang lagi untuk sekian kali maka akan kubalas dengan senyum.
Aku tahu gagal akan datang lagi dan lagi, jalan yang aku pilih memang terlalu sempit, aku pun sendiri, aku tak peduli, aku akan jalan terus dan terus, kau bisa bilang jalanku ini jalan semu, aku arogan dan tak tahu diri, singkat kata aku jawab kalau aku hanya menikmati hidup, aku menikmati diriku sendiri, lambat laun walau hanya ada segelintir orang yang diam-diam ternyata mengagumi, itu sudah cukup. Senyum ini untuk kalian.
Sekarang tahun bertambah, 2014, tangan masih kelaparan menjamah kertas dan kanvas, tanganku sibuk menari menikmati tiap goresan, pikiranku justru melayang entah kemana, iya pikiranku tak ada disini, dia tengah bercumbu dengan asap.
Aku lihat sekitar, aku menertawakan diri sendiri, apa yang telah aku lakukan dengan hidupku? Mungkin karna aku merasa bahagia menjadi keping kecil yang selalu dianggap kecil, tak inginkan kemapanan yang instan, ah materi hanya membuat risau, tunggulah keping kecil ini, nanti tembok itu akan runtuh juga, kalau tak runtuh berarti keping kecil ini akan memburai menjadi debu dan menghilang, menghilang seiring senyuman.
Salam damai untuk alam dan manusia beserta binatang, angkasa, langit biru, bintang, ombak, matahari dan bulan, aku akan terus berjalan diantara kalian.
Jogja, 1 Januari 2014, 13:58
No comments:
Post a Comment