Kau bernyanyi, mengikut irama ombak ditepi pantai.
Kau menari, kala bulan purnama terang menyinari.
Aku termenung, melihat wajahmu tetiba murung.
Meratapi masa lalu yang suram, mengimaji masa depan yang kian kelam.
Tenggelam dalam fana, gaya hidup modern yang serba instan, dan manusia yang lupa kebaikan.
"apalah daya hati ingin berontak, namun kosong tanpa makna isi otak." teriakmu pada karang.
"ah dialektika, tak sudikah kau tadah air ditelapak tanganmu dan bercermin? Lihat apa yang telah kau perbuat, kau penuhi sekitar dengan cacian."
Tak ada lagi bunyi, semua diam serempak, bahkan sepoi angin tak lagi membelai rumput dan ilalang.
Kita berjalan pulang, tanpa kata...
Rindu pantai.
Toraja, 4 Juni 2015, 18:03
No comments:
Post a Comment