I once had a girl, or should I say, she once had me;
She showed me her room, isn't it good, Norwegian wood?
She asked me to stay and she told me to sit anywhere,
So I looked around and I noticed there wasn't a chair.
I sat on a rug, biding my time, drinking her wine,
We talked until two and then she said, "It's time for bed"
She told me she worked in the morning and started to laugh.
I told her I didn't and crawled off to sleep in the bath
And when I awoke I was alone, this bird had flown
So I lit a fire, isn't it good, Norwegian wood.
She showed me her room, isn't it good, Norwegian wood?
She asked me to stay and she told me to sit anywhere,
So I looked around and I noticed there wasn't a chair.
I sat on a rug, biding my time, drinking her wine,
We talked until two and then she said, "It's time for bed"
She told me she worked in the morning and started to laugh.
I told her I didn't and crawled off to sleep in the bath
And when I awoke I was alone, this bird had flown
So I lit a fire, isn't it good, Norwegian wood.
Nowegian Wood by The Beatles
Lagu ini aku dengar ketika matahari sedang bersembunyi di balik kelut mendung, air hujan perlahan dan seolah kekal terus menerus mengucur, tak deras pula tak rintik, entah apa namanya. Playlist hanya satu, hanya Norwegian Wood ini, sembari mencorat coret buku gambar, pikiran pun melayang entah kemana. Disini, dikamar ini hanya ada aku, gelas besar berisi kopi hitam pekat asal Tana Toraja, dan dua linting ganja dari Aceh. Waktu berlalu seolah tengah terburu buru, sudah 6 jam lamanya di kamar ini, dan hujan masih setia dengan iramanya. Playlist pun masih hanya lagu ini, kertas menumpuk dengan coretan yang absurd dan tak tampak nyata. Aku serasa menyatu dan dejavu dengan lagu ini. Aku berandai, berimajinasi, dan mengingat kapan kiranya kisah di lagu ini pernah terjadi padaku? Aku pernah merasakannya, tapi entah dimana, masih terasa nyaman dalam ingatan, tapi begitu bodoh untuk di paksakan tersenyum ketika mengingatnya.
Aku berjalan menelusuri toko loakan buku bekas dan melihat ada sebuah buku yang berjudul Norwegian Wood, tanya per tanya pun dilontarkan, dan memutuskan untuk hendak membeli bukunya, dan ujung cerita tak jadi beli karena ternyata saya tak ada uang sama sekali. Besok berganti besok, cerita per cerita pun diceritakan. Ada kawan yang juga senang membaca buku, tanya per tanya pun dilontarkan, dan ujung cerita dia punya buku berjudul Norwegian Wood dengan penulis Haruki Murakami tahun 1987, aku bilang aku mau pinjam boleh? Tentu saja boleh.
Buku setebal 6 halaman ini berhasil tuntas dalam waktu dua hari, ceritanya pun istimewah dan kalau saya ceritakan disini maka nanti anda tak merasakan hal yang sama dengan saya rasakan, jadi mending anda beli atau pinjam bukunya dan baca. Dan lagi lagi hal yang sama waktu mendengarkan lagu Norwegian Wood datang kembali, dejavu pun ikut ikutan, entah dimana kejadian ini pernah terjadi.
Jombor, February , 07, 2013, 02:00